Zonakepri.com-Pagi hari sekitar pukul 07.15 WIB, tampak seorang pria berjalan menuju dermaga Sejuba, Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur Natuna.
Sesampainya di ujung dermaga, pria itu memperhatikan sekeliling, bukan pemandangan yang dilihat melainkan cuaca pada saat itu yang terbilang bagus dengan sinar matahari yang memancar cerah.
Pria itu bernama Madi, merupakan salah satu nelayan Natuna pencari gurita yang hendak turun melaut mencari rezeki untuk menafkahi keluarga.
Setelah melihat cuaca dan memungkinkan untuk berangkat melaut, maka Madi langsung memasukkan ember bekas isi cat yang didalamnya berisi bekal makanan ke sampan, untuk mengisi perut pada saat mencari gurita. Selain bekal makanan, Madi juga membawa beberapa kayu yang dibentuk mirip udang, dihiasi benda serupa anting-anting terbuat dari belahan sendok bergantung yang mengeluarkan suara nyaring. Benda tersebut merupakan umpan yang digunakan untuk menangkap Gurita atau biasa di sebut “Duyek” oleh masyarakat Kabupaten Natuna.
Pria yang mempunyai semangat pantang menyerah itupun membeberkan bahwasanya sebagian besar nelayan Kabupaten Natuna, khususnya Kecamatan Bunguran Timur atau Bunguran Timur Laut pada saat musim Utara fokus mengaiz rezeki dari hasil mencari Gurita.
“Harga Duyek saat ini lagi tinggi, makanya kami nelayan sini lebih memilih mencari duyek ketimbang pergi mencari ikan simbek (Tongkol/Tuna) dilaut lepas,” ucapnya, Rabu (22/10/2025).
Lebih lanjut, dia juga mengatakan harga Gurita saat ini bervariasi sesuai dengan ukuran atau terbagi beberapa type, lebih besar ukuran gurita maka lebih mahal harganya.
Gurita ukuran A dengan berat 2 kg lebih dibandrol dengan harga Rp85.000/kg, ukuran B berat 1 kg-2kg Rp. 75.000/kg, ukuran C berat 5 ons-1kg Rp.65.000, sedangkan harga gurita yang beratnya kurang dari 5 Ons Rp. 55.000/Kg.
“Dalam waktu satu hari biasanya dapat sekitar dua ratus ribu, kalau pas dapat banyak bisa mencapai sampai satu juta lebih juga,” katanya.
Dengan harga terbilang cukup tinggi itu, nelayan Kabupaten Natuna berharap agar harga tersebut terus tetap stabil tanpa adanya penurunan harga.
“Semoga aja harganya begini terus, kalau bisa lebih naik lagi agar kami nelayan semakin bersemangat untuk mencari gurita,” tutupnya.
Pembeli hasil tangkapan berupa gurita adalah mereka yang akan mengolah gurita di pabrik juga pembeli yang menjual gurita hasil nelayan Natuna ke luar daerah.
Laut Natuna yang dikenal dengan kaya akan hasil lautnya dan keindahan bawah laut yang memanjakan mata saat dipandang agar bisa terus terjaga tanpa ada oknum merusak dengan mengambil hasil laut menggunakan alat yang tidak diperbolehkan sesuai dengan Undang-undang.
(Zubadri)