Tanjungpinang, Zonakepri.com – Gubernur H Nurdin Basirun langsung memerintahkan Sekdaprov Arif Fadillah dan Kepala Bappelitbang Naharuddin untuk semakin memfokuskan prioritas pembangunan yang sudah direncanakan. Prioritas-prioritas yang direncanakan Gubernur selama ini adalah pembangunan infrastruktur dan memacu masuknya investasi.
“Saya ingin fokus. Pertajam prioritas. Kalau kita tidak bergerak cepat, kita tertinggal,” kata Gubernur Nurdin usai menghadiri Pembukaan Musrenbang Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (25/4). Musrenbangnas ini langsung dibuka Presiden Joko Widodo. Musrenbangnas kali ini mengusung tema Memacu investasi dan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan.
Setelah pembukaan dan Jokowi meninggalkan ruangan, Nurdin langsung memanggil Arif, Nahar dan Kepala Biro Pembangunan Aries Fhariandi. Gubernur menegaskan program-program prioritas harus semakin difokuskan.
“Apalagi ini ikut mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Nurdin.
Nurdin menyebutkan sejumlah infrastruktur, seperti pelabuhan, jembatan, jalan, jalan lingkar juga stadion. Apalagi pembangunan infrastruktur itu bisa disingkronkan dengan rencana pembangunan nasional.
Tak puas memberi instruksi sambil berdiri, Nurdin kembali memimpin rapat memfokuskan percepatan pembangunan Kepri pada sebuah ruangan di Bidakara. Pada ruangan yang remang-remang dan tanpa hidup penyejuk itu, Nurdin kembali menyampaikan sejumlah instruksi kepada Arif, Nahar dan Ujeng, panggilan akrab Aries Fhariandi. Dalam pertemuan ini hadir juga Kepala BKPSDM Firdaus dan Kabid Perencanaan Bappelotbang Teguh.
Gubernur juga menekankan pentingnya melakukan sejumlah inovasi. Termasuk pada perencanaan pembangunan.
Jokowi sendiri dalam kesempatan itu menyebutkan, sudah bertahun-tahun anggaran dan perencanaan tidak pernah fokus pada prioritas yang jelas. Presiden menekankan harus ada prioritas yang jelas dan tida banyak.
“Kita fokus pada infrastruktur dan investasi. Kalau tidak kita ubah, tidak ada hasil yang baik,” kata Jokowi.
Karena itu, Nurdin menegaskan hal yang sama. Infrastruk yang sudah menjadi prioritas pembangunannya, harus difokuskan.
“Tergantung hati kita, mau atau tidak berubah lebih baik,” kata Gubernur.
Jokowi juga menegaskan integrasi pembangunan antara pusat provini kabupaten dan kota harus terkonsolidasi dengan baik. Presdien mwncontohkan, Jangan nanti ada pembangunan pelabuhan, namun tidak ada jalan.
“Kalau begitu, berarti orientasinya hanya proyek. Tak ada output dan outcomenya. Pertajam prioritas. Semakin sedikit semakin bagus,” kata Jokowi.
Untuk membangun infrastruktur seluruh Indonesia selama lima tahun, kata Jokowi membutuhkan Rp5.500 triliun. Sementara, dari APBN dan APBN selama lima tahun, hanya tersedia Rp1.500 triliun.
“Sisanya dari mana? Investasi. Kita harus mendapatkan investor,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi banyak proses yang harus diubah. Apalagi kini era persaingan. Negara lain sudah berpikir jauh.
“Berpikir tentang masa depan yang fantastik,” kata Jokowi.
Kata Jokowi, investor punya banyak pilihan. Jika mereka tidak suka dengan kondisi suatu daerah, mereka akan pindah. Mereka tidak berinvestasi di suatu daerah, bukan berarti tak jadi inves, melainkan memilih tempat lain. Karena mereka bisa membandingkan antara satu daerah dan daerah lainnya. Juga satu negara dengan negara lainnya.
“Ini yang harus dirombak total. Harus mau. Kalau gak ditinggal investor,” kata Jokowi.
Soal investasi ini juga dirisaukan Nurdin. Apalagi, Kepri sebagai salah satu tujuan investasi sedikit mengalami kelesuan. Nurdin tak ingin, investasi yang sudah ada di Kepri malah keluar.
Demikian juga dengan upaya mendatangkan investor, juga harus dipermudah.
“Permudah izin. Beri kepastian dan kenyamanan untuk mereka berinvestasi. Negara memerlukan investasi untuk mendukung pembangunan infrastruktur,” kata Nurdin (***)