Tanjungpinang,Zonakepri- Lomba ngambat itik, mengawali pelaksanaan festival Pulau Penyengat pada Minggu 21 Februari 2016 di depan pelabuhan Balai Adat Pulau Penyengat. Peserta yang terdiri dari masyarakat dan anak anak, remaja maupun dewasa. Mereka terlebih dahulu berada di pinggir laut menunggu itik dilepas dari pompong yang juga berada di depan Balai Adat.
Sebanyak 56 ekor itik di lepas di pantai oleh panitia dalam festival Pulau Penyengat,untuk diperebutkan oleh masyarakat maupun pengunjung. lomba yang merupakan budaya lama ini diikuti masyarakat setempat maupun pengunjung yang hadir,karena dalam lomba ngambat itik atau tangkap itik dilaut ini. selain mendapatkan itik yang ditangkap juga mendapatkan uang sesuai dengan nomor yang terdapat pada itik yang ditangkap.
Ketika itik telah dilepas, seluruh peserta mengejar itik hingga seluruh itik berhasil ditangkap. Dan peserta menukarkan nomor itik untuk diganti dengan uang yang nilainya berbeda satu dengan lainnya.
Festival Pulau Penyengat yang dilaksanakan mulai 20 hingga 24 Februari 2016 di pulau Penyengat mempertandingkan beragam lomba memperebutkan hadiah total senilai Rp326 juta.
Panitia penyelenggara kegiatan Syafaruddin menyebutkan, setiap cabang lomba disediakan hadiah masing masing baik berupa piala maupun uang tunai. Khusus untuk cabang lomba ngambat itik, disediakan hadiah Rp7 juta.”Setiap itik yang dilepas diberi nomor, Bagi yang berhasil menangkap itik di laut maka nomor ditukar dengan hadiah berupa uang yang disediakan panitia.”ujar Syafaruddin.
Menurut Syafarauddin, ngambat itik merupakan kebudayaan masyarakat pesisir yang ada di Kepri dan Tanjungpinang khususnya.“Ngambat itik ini sudah ada sejak dulu ,dan merupakan budaya masyarakat pesisir kepri yang harus kita lestarikan.”ujarnya.(rul)