-SAR Indopura XXXIV/2016

Tanjungpinang, ZonaKepri.com – Pemerintah Indonesia melalui Badan (Search And Rescue) SAR Nasional bekerjasama dengan SAR Singapura menggelar latihan simulasi penyelamatan bersama dengan tema SAR Indonesia-Singapura (SAR Indopura) XXXIV/2016 di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang berlangsung dari tanggal 29 Agustus hingga tanggal 1 September 2016 mendatang.
Latihan kerjasama diperairan laut Kepri in turut melibatkan lebih kurang 80 personil Rescue Basarnas Indonesia yang terdiri dari TNI Angkatan Udara (AU), TNI AD, TNI AL dan beberapa unsur badan keselamatan nasional lainnya seperti KNKT, dan Polisi Air Polda Kepri, serta beberapa lembaga lainya. Sementara SAR Singapura menerjunkan lebih kurang 40 personil SAR.
Kegiatan ini menyertakan simulasi penyelamatan laut dengan beberapa sekenario hingga teknis penyelamatan. Diketahui, kegiatan ini dilakasanakan dalam rangka meningkatkan kerjasama bilateral dibidang SAR antara Indonesia dengan Singapura.
Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigadir Jenderal TNI (mar) Ivan Ahmad Rizki Titus, S.H mengatakan latihan bersama ini melibatkan kantor SAR Tanjungpinang, Kantor SAR Pontianak, dan Kantor SAR Pangkal Pinang sebagai instansi pemerintah yang bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan SAR di wilayah Tanjungpinang.
“Kerjasama antara unsur SAR ini sangat diperlukan, guna menjamin keselamatan apabila terjadi musibah atau bencana di wilayah perbatasan dengan Singapura, tidak hanya Singapura, Malaysia, Australia dan Negara-negara ASEAN juga akan terus bekerjasama dalam penyelenggaraan ini,” jelasnya saat menutup Latihan simulasi tahap ke II, di Kantor Basarnas Tanjungpinang, Rabu, 31 Agustus 2016, pukul 16.20 WIB.
Kembali Ivan menjelaskan, latihan SAR Indopura tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kerjasama bilateral dibidang SAR antara Indonesia dengan Singapura, terlebih ketika melakukan penyelamatan jalur udara maupun laut.
“Dalam program latihan SAR kali ini seluruh unsur yang terlibat berlatih bagaimana menyelenggarakan operasi SAR yang benar, belajar membuat perencanaan operasi SAR secara gabungan bersama negara tetangga, dalam hal ini Singapura. Kemudian mengkoordinasikan operasi SAR berdasarkan perencanaan yang telah dibuat oleh SAR Mission Coordinator (SMC) serta teknik-teknik pencarian,” paparnya.
Adapun kelengkapan simulasi penyelamatan SAR Indopura ini melibatkan pesawat udara CN235 milik TNI AU, Helly SAR Douphin 3601, Rescue Boat 209 Tanjungpinang serta RIB Tanjungpinang. Sementara
Pihak Singapura juga ikut melakukan pencarian dan penyelamatan dengan mengerahkan pesawat Fokker 50c-130 dan Helly Chinook.
– Latihan Bersama SAR Indopura XXXIV/2016 Simulasi Evakuasi Pesawat Jatuh

Dalam latihan simulasi bersama SAR Indopura XXXIV/2016 di Tanjungpinang, Provinsi Kepri kali ini, SAR Mission Coordinator (SMC) Basarnas membuat simulasi lost kontaknya (Hilang Komunikasi,red) pesawat Fokker 50 dengan call sign Alpha 321 dengan penerbangan dari Halim Perdana Kusuma menuju Matak, Riau pada pukul 08.10 WIB.
Sebelumnya pesawat tersebut melakukan kontak komunikasi kepada Air Traffic Control (ATC) Singapura untuk meminta kepada Alpha 321 belok kiri sejauh 20 mile dari jalurnya.
ATC Singapura pun terus memantau penerbangan Fokker 50 ini. Namun pada pukul 09.00 WIB, pesawat dengan 20 orang penumpang ini tidak terpantau lagi di radar ATC Singapura. Diketahui posisi terakhir pesawat ini berada sekitar 110 Nautical Mile (NM) arah timur dari Bandara Changi.
Kejadian ini langsung diinformasikan oleh ATC Singapura ke Command Centre Kantor Pusat Basarnas, yang selanjutnya diteruskan ke kantor SAR Tanjungpinang. Usai menerima informasi tersebut, Kantor SAR Tanjungpinang segera menyiapkan personil dan peralatan untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan korban.
“Sekenario penyelamatan ini yang akan kita jalankan dalam latihan SAR Indonesia-Singapura (Indopura) XXXIV/2016 yang diselenggarakan oleh Badan SAR Nasional,” jelas SAR Mission Coordinator (SMC), Deden Ridwansyah, S.Sos.
Selanjutnya Deden menjelaskan proses pencararian hingga tahap evakuasi. SMC mengumpamakan 10 Dummi bercocokan bendera yang diasumsikan sebagai Person on Boat (POB) pesawat fokker 50 tersebut telah tenggelam diperairan yang sudah menjadi target Rescue Basarnas.
“Kemudian Basarnas segera membuat daerah pencarian dan mengerahkan pesawat udara CN235 milik TNI AU, Helly SAR Douphin 3601, Rescue Boat 209 Tanjungpinang serta RIB Tanjungpinang guna melakukan pencarian dan penyelamatan,” terangnya.
Masing-masing unsur yang dikerahkan melaksanakan pencarian dan penyelamatan berdasarkan daerah pencarian yang telah dibagi oleh SMC.
Kedua Negara ini berlomba mencari POB yang sudah tersebar dengan kemampuan dan kecepatan untuk menemukan korban. Dalam latihan tersebut Tim dari Basarnas berhasil mendapatkan lebih kurang 9 (Sembilan) Dummi atau target POB dan Singapura berhasil mendapatkan 11 POB.
“Masih perlunya kesiapan komunikasi, kecermatan dan kesiapan dalam latihan ini kedepannya,” kata Kepala Sub Direktorat Operasi Komunikasi Basarnas, Moh. Barokna Haulah, SS. (ANG)