Batam,Zonakepri– Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang melalui Pos SAR Batam menerima informasi musibah kecelakaan kapal sampan terseret arus bawah laut di wilayah Perairan PT. ASL Shipyard, Kota Batam pada hari Senin, 11 Maret 2024 pukul 18:30 WIB.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang Slamet Riyadi melalui bagian humas memberikan keterangan pers Selasa 12 Maret 2024 bahwa Kejadian bermula saat Wahidin Tanjung (36) bersama dengan 4 orang korban lainnya yaitu Sholauddin Alayubi (15), Saiful Azis (17), Riski (15) dan Daffa (11) berencana untuk pergi memancing di perairan PT. ASL Shipyard, Tanjung Uncang, Kota Batam (Senin, 11/03/2024).
Kelima orang korban berangkat dari Pelabuhan Pandan Bahari kurang lebih pada pukul 16.10 WIB menggunakan kapal sampan dayung.
Tak lama tiba di lokasi, sampan yang mereka naiki kemudian terbawa arus gelombang air laut ke bawah kapal tugboat yang sedang melaksanakan lego jangkar di perairan PT. ASL.
3 orang korban atas nama Wahidin Tanjung, Sholauddin Alayubi dan Saiful Azis berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang dan menaiki kapal tugboat yang sedang lego jangkar.
Sementara korban atas nama Riski dan Daffa tidak dapat menyelamatkan diri.
Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Pos SAR Batam, Polsek Batu Aji, Polairud, TNI AL, KPLP, Security PT. ASL serta masyarakat nelayan setempat tiba di lokasi kejadian pada 11 Maret 2024 pukul 19:30 WIB langsung melaksanakan koordinasi dan melaksanakan pencarian terhadap kedua korban tersebut.
“Pencarian hari pertama dilaksanakan dengan menggunakan metode penyisiran di sekitar area korban tenggelam. Namun hingga pukul 22:00 WIB, tanda-tanda korban masih nihil,”terangnya.
Akhirnya, setelah melaksanakan kesepakatan bersama keluarga korban dan seluruh Tim SAR Gabungan, operasi SAR dilanjutkan dengan pemantauan hingga esok hari, 12 Maret 2024 pukul 07:00 WIB.
Keesokan harinya, pada tanggal 12 Maret 2024, setelah melaksanakan briefing pagi, Tim kemudian melanjutkan pencarian korban. Hingga akhirnya pada pukul 09.35 WIB, korban pertama yang selanjutnya diketahui atas nama Daffa, ditemukan berada di bawah kapal, dalam kondisi terlilit propeller kapal. Setelah dilaksanakan proses penyelaman, dengan hati-hati korban kemudian berhasil di evakuasi ke permukaan pada pukul 11:34 WIB, untuk selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Batam Polda Kepri.
Sementara korban Daffa sudah ditemukan, Tim SAR Gabungan yang masih berada di lapangan hingga saat ini masih terus mencari korban atas nama Riski. (humas)