Bintan,Zonakepri- Korps Marinir sebagai bagian integral dari TNI AL melakukan gerakan serentak di seluruh Indonesia berupa penanaman bibit terumbu karang di perairan Indonesia, Sabtu 15 Agustus 2015.
Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Danyonmarhanlan) IV Mayor Marinir Isna Muhsin Abdilah mengungkapkan pihaknya telah melakukan penanaman terumbu karang di pantai trikora, perairan Pulau Penyengat serta Agro BT 36 Kabupaten Bintan. “Secara nasional, Korps Marinir menanam satu juta bibit terumbu karang yang ditanam di perairan Indonesia seluas 100 hektar di 160 titik di seluruh Indonesia yang dilaksanakan serentak bersama maayarakat dan pemerintah daerah pada 15 Agustus 2015,”paparnya.
Disebutkannya kondisi terumbu karang di Indonesia berdasarkan studi coremap tentang kondisi terumbu karang, sebanyak 39,76 persen sudah rusak berat. 13,46 persen dalam kondisi rusak. Sementara 22,68 persen dikategorikan dalam kondisi bagus dan 6,1 persen sangat bagus.
Penyebab kerusakan terumbu karang yang bermanfaat untuk perkembangbiakan populasi ikan dan biota laut terbesar yakni penangkapan ikan dengan bom, pengambilan terumbu karang secara liar, penggunaan pestisida, serta kerusakan akibat proses alam yakni sedimentasi kenaikan keasaman laut dan lainnya.
Kepala BLH Kepri Yeri Suparna mengucapkan terima kasih atas kepedulian Korps Marinir TNI AL untuk menjaga dan melestarikan terumbu karang. Pemprov Kepri kedepan akan bergandeng tangan dengan TNI AL dalam kegiatan pelestarian terumbu karang. “Untuk tahun ini, Pemprov Kepri telah melaksanakan penanaman mangrove guna melestarikan lingkungan. Kedepan akan diambil langkah langkah guna penyelamatan terumbu karang bekerja sama dengan TNI AL,”sebutnya.
Hadir dalam kegiatan ini Komandan Lantamal IV yang diwakili Alex Syahril, Kepala BLH Provinsi Kepri Yeri Suparna, mahasiswa, pelajar, Satpol PP dan lainnya.
Terumbu karang yang dijadikan bibit untuk dikembangbiakkan di laut sebelumnya juga berasal dari perairan. Selanjutnya dipotong dan ditanam pada cetakan semen berbentuk bulat yang ditancapkan pipa berukuran pendek ditengah cetakan bulat berisi semen basah dicampur pasir. Selanjutnya diberi lubang disekitar pipa sebagai tempat penancapan bibit terumbu karang dan diikat berdekatan dengan pipa hitam. Setelah itu, bibit dibenamkan ke tengah laut(rul)