Tanjungpinang

Harga Santan dan Kelapa di Tanjungpinang Terus Melonjak, Pedagang Keluhkan Minim Pasokan

×

Harga Santan dan Kelapa di Tanjungpinang Terus Melonjak, Pedagang Keluhkan Minim Pasokan

Sebarkan artikel ini
Kelapa tua yang dijadikan santan makin langka dan harganya melonjak di Tanjungpinang (net)

Zonakepri.com-Sudah berlangsung sekitar sebulan ini, harga kelapa tua dan santan di Kota Tanjungpinang terus merangkak naik.

Harga per butir kelapa tua dari sebelumnya Rp5 ribu naik menjadi Rp6 ribu, hingga saat ini Rp8 ribu lebih per butir. Bahkan harga santan murni yang sudah diperas menjadi Rp30 ribu per kg dari sebelumnya Rp20 ribu per kg.

Hamdan, penjual santan sekaligus kelapa tua yang selama ini mendatangkan kelapa dari Jambi dan pulau tujuh di Kepri mengatakan harga kelapa yang didatangkan dari kedua daerah itu terus naik dari asalnya.

“Kemungkinan harga santan dan kelapa akan terus naik. Ada kemungkinan saat Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2025 bisa mencapai Rp35-Rp40 ribu per kg, ” sebut Hamdan yang mangkal berjualan kelapa, kelapa parut dan santan murni yang sudah diperas di kawasan Pasar Baru Tanjungpinang, Sabtu 14 Desember 2024.

Menurutnya, sebelum mendatangkan kelapa dari Jambi dan Pulau Tujuh, Hamdan langganan mendatangkan kelapa dari Bintan. “Dulu setiap hari bisa dipasok ribuan kelapa dari Bintan, tapi sekarang sudah tidak ada sebanyak itu, ” imbuhnya.

Oleh karena itu, Hamdan mendatangkan kelapa dari Jambi dan Pulau Tujuh diantaranya Anambas dan Natuna.

Menurutnya, permintaan pasar saat ini menjadikan kelapa dipetik saat muda. Untuk dikonsumsi sebagai kelapa muda. Sehingga stok kelapa tua di pohon makin menipis. Mengingat permintaan pasar tinggi terhadap kelapa muda.

Terkait melonjaknya harga kelapa ini, Hamdan menyinggung ada pihak yang bersedia membeli kelapa dalam nilai dolar. “Ada kemungkinan harga kelapa bisa terus naik. Bisa bisa mencapai Rp10 ribu per biji. Jika harga makin melonjak, maka banyak pedagang kelapa tutup. Hanya pemilik modal besar yang sanggup membeli kelapa, ” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu  penyalur kelapa Syam mengatakan untuk memenuhi kebutuhan santan dan kelapa yang harganya terus melonjak, dirinya akan mencari kelapa tua di Ranai Natuna. “Akan diupayakan untuk mendatangkan kelapa dari Ranai meski dengan harga yang sudah melonjak, ” tambahnya. (rul)