Tanjungpinang

Lestarikan Budaya Leluhur, 72 Peserta Ikuti Festival Zapin Penyengat

×

Lestarikan Budaya Leluhur, 72 Peserta Ikuti Festival Zapin Penyengat

Sebarkan artikel ini
Festival Zapin Penyengat dihadiri Walikota Tanjungpinang

Kota Tanjungpinang – Wali Kota Tanjungpinang, Rahma mengapresiasi penyelenggaraan Festival Zapin Penyengat tahun 2022 yang diinisiasi Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang berkolaborasi dengan Organisasi Pemuda Penyengat (OPP).

Menurutnya, festival zapin ini merupakan upaya melestarikan warisan leluhur seiring perkembangan dan pembangunan daerah, utamanya di kota Tanjungpinang.

“Terima kasih dan Alhamdulillah kegiatan ini bisa terlaksana, meski tetap menerapkan prokes. Ini komitmen kita bersama untuk melestarikan warisan leluhur sekaligus pemulihan ekonomi,” ujar Rahma.

Apresiasi itu disampaikan wali kota dalam sambutannya pada acara pembukaan Festival Zapin Penyengat, di Balai Adat Indra Perkasa Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jumat (4/2/2022).

Rahma menyampaikan tugas utama kita semua adalah mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi seni dan budaya lokal dengan sebaik-baiknya supaya warisan leluhur ini terus dipertahankan, tetap hidup, dan lestari seiring dengan kemajuan zaman.

“Seni budaya lokal tari zapin Penyengat ini perlu mendapatkan dukungan agar selalu tumbuh dan berkembang mengikuti zaman,” ucapnya.

Untuk itu, Rahma berharap adanya suatu inovasi dan kreatifitas dalam karya, khususnya bagi generasi muda untuk menumbuhkembangkan serta mengedepankan kearifan lokal seni budaya sebagai bagian dari budaya bangsa Indonesia.

“Kita harus optimis. Dengan sinergi kita bersama, saya percaya, kita bisa mempertahankan, mengangkat, serta mempromosikan produk karya seni daerah tari zapin tradisi khas Penyengat hingga ke kancah nasional, bahkan dunia,” ungkapnya.

Sementara itu, Danlantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja Setiawan menuturkan pihaknya ikut bertanggungjawab dalam meningkatkan nilai budaya daerah, salah satunya zapin Penyengat kita angkat sebagai budaya asli Melayu.

“Mudah-mudahan, kedepan festival ini bisa go internasional dan akan kita undang juga negara-negara serumpun,” ujarnya.

Festival zapin Penyengat yang berlangsung selama dua hari, mulai Jumat (4/2) hingga Sabtu (5/2) diikuti 72 peserta dari pelajar tingkat SD, SMP, SMA sederajat/umum, serta sanggar tari se- Kepri.

Dengan kategori lomba zapin diantaranya tari zapin Penyengat, tari Gending Jalesveva Jayamahe, dan zapin kreasi garapan baru.

Acara turut dihadiri Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Muhammad Ali, S.E., M.M., S.Tr. Opsla, Kajati Kepri, Hari Setiyono, Danlanud Raja Haji Fisabiliah, Kolonel Pnb A. Donie P, S.E. M. Han, Kapolres Tanjungpinang, AKBP Fernando, Pj Sekdaprov Kepri, Eko Sumbaryadi, Sekda Kota Tanjungpinang, Teguh Ahmad Syafari, jajaran pejabat TNI serta pemerintah provinsi Kepri dan pemko Tanjungpinang. (Dinas Kominfo).