Tanjungpinang,Zonakepri- Masyarakat etnis Tionghoa Kota Tanjungpinang melaksanakan sembahyang keselamatan laut di Pelantar 2 Tanjungpinang, Sabtu sore 20 Juni 2015.
Sembahyang keselamatan laut ditandai dengan membakar kertas doa, membakar dupa, serta membakar gaharu di Vihara Cetiya Bodhi Sasana disemarakkan penampilan barongsai sekaligus perlombaan perahu naga serta panggung hiburan di halaman Vihara Cetiya Bodhi Sasana.
Sembahyang keselamatan laut dilakukan secara rutin setiap tahun di Pelantar 2 Tanjungpinang. Masyarakat Tionghoa satu persatu mendatangi vihara dengan membakar kertas emas dan kertas perak dan berdoa untuk keselamatan.
Soerya Respationo dalam sambutannya mengatakan lomba perahu naga dalam doa sembahyang laut merupakan tradisi yang dilakukan sejak dulu hingga sekarang. Keberagaman dalam budaya merupakan kekayaan nusantara yang perlu dijaga dan dilestarikan. “Lomba perahu naga merupakan keberagaman yang menjadi kebanggan bangsa Indonesia. Agama yang berbebda harus dijaga dan dihormati,”sebut Soerya.
Sementara itu ketua yayasan Vihara Cetiya Bodhi Sasana Beng Hua ,Sembahyang keselamatan laut sudah merupakan tradisi masyarakat etnis Tionghoa.
‘’Sembahyang keselamatan laut sudah merupakan tradisi masyarakat etnis Tionghoa,yang dilaksanakan pada tahun Imlek diblan 5 dan tanggal 5 ‘’. Jelasnya.
Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo didampingi Rakaveni Soerya Respationo, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, pejabat Provinsi Kepri lainnya, Bupati Bintan Ansar Ahmad, Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah, Sekda Tanjungpinang Riono, DPRD Kota Tanjungpinang Fengki Fesinto, Reni dan undangan lainnya hadir dalam pembukaan lomba perahu naga diikuti 4 peserta yakni tim dari pelantar 2, tim pelantar 3, tim pelantar datuk dan tim Sei Ladi. (rul)
