
Zonakepri.com – Pemerintah Kota Tanjungpinang bersama unsur TNI melaksanakan kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Koperasi Kelurahan Merah Putih, Kecamatan Tanjungpinang Timur, di Jalan Ir. Sutami pada Jumat (17/10/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional pembangunan koperasi yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia dan diikuti melalui Zoom Meeting bersama Kementerian Koperasi dan UKM RI.
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, menyampaikan apresiasinya kepada TNI atas dukungan dan keterlibatannya dalam mewujudkan program ini.
“Pertama-tama kami ucapkan terima kasih. Ini merupakan program penting dari TNI dan Kementerian Koperasi. Pemerintah Kota menyediakan lahan, sementara pelaksana pembangunan dibantu oleh TNI dan didanai oleh Kementerian Koperasi,” ujar Lis.
Lis menuturkan, pembangunan gedung koperasi ini merupakan yang pertama di Tanjungpinang, khususnya di Kelurahan Tanjungpinang Timur.
“Ini perdana, karena beberapa koperasi lain sudah berjalan dengan menyewa ruko. Sedangkan koperasi di Kelurahan Tanjungpinang Timur belum memiliki fasilitas sendiri, jadi ini sangat membantu,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan, terdapat 18 koperasi yang akan dikembangkan di setiap kelurahan di Tanjungpinang. Namun, sebagian di antaranya masih beroperasi dengan sarana seadanya sambil menunggu realisasi pembangunan fasilitas permanen.
Sementara itu, Kepala Seksi Teritorial Korem 033/Wira Pratama, Kolonel Inf. Joni Eko, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa pembangunan ini merupakan bagian dari tujuh titik proyek tahap pertama di Provinsi Kepulauan Riau.
“Ada tujuh titik di tahap awal, salah satunya di Tanjungpinang ini. TNI berperan sebagai pendamping pembangunan, sedangkan pelaksana utamanya adalah PT Agrinas Pangan Nusantara yang juga menanggung pembiayaan proyek,” jelas Joni.
Menurutnya, pembangunan fisik ditargetkan selesai dalam waktu tiga bulan. Setelah rampung, gedung koperasi ini akan langsung difungsikan untuk menunjang kegiatan ekonomi masyarakat, terutama di sektor kelautan dan perikanan.
“Untuk wilayah maritim seperti Tanjungpinang, nantinya koperasi akan lebih fokus membantu kebutuhan nelayan, seperti penyediaan jaring, alat pendingin ikan, dan sarana pendukung lainnya,” tambahnya.
Ia juga menyebut, besaran anggaran untuk setiap titik pembangunan masih dalam tahap penyesuaian, mengingat perbedaan harga material antarwilayah.
Ia menggambarkan di wilayah Jawa biaya satu titik pembangunan sekitar Rp500 juta, namun di luar Jawa bisa lebih tinggi karena faktor logistik dan distribusi bahan bangunan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan koperasi di setiap kelurahan dapat menjadi wadah ekonomi kerakyatan yang kuat serta mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Secara semangat, gerakan pembangunan ini sudah dimulai dengan sungguh-sungguh. Semoga menjadi awal yang baik bagi penguatan ekonomi berbasis koperasi di Tanjungpinang,” tutup Kolonel Joni.(Ki)