Zonakepri.com –Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyatakan sikap untuk menindaklanjuti isu yang tengah menyebar ditengah masyarakat terkait dugaan penipuan yang dilakukan pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Kepri.
“Saya sudah suruh cek, kalau memang betul ada, kasih tahu dan kita proses itu. Jangan sampai fitnah pula nanti,”sebutnya, Senin 20 Oktober 2025.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah provinsi tidak pernah membenarkan adanya praktik pungutan atau pemotongan dana dalam bentuk apa pun, termasuk yang berkaitan dengan bantuan sosial maupun seleksi kerja.
“Kalau iya siapa itu. Dan tidak boleh ada praktik begini-begitu, apalagi potong bantuan sosial atau uang untuk seleksi kerja,” tegasnya.
Sebagaimana telah diberitakan beberapa hari sebelumnya, ada sekitar 40 orang tenaga kependidikan (Tendik) atau PTK Non ASN tingkat SMA dan SMK di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri yang dikabarkan menjadi korban dugaan penipuan sejumlah oknum pegawai Disdik Kepri.
Salah seorang korban, sebut saja Putra, mengaku dirinya bersama puluhan rekan lainnya diminta menyetorkan sejumlah uang kepada tiga orang tenaga P3K di lingkungan Dinas Pendidikan Kepri. Ketiga oknum tersebut diketahui sebelumnya juga pernah berstatus sebagai tenaga honorer.
Menurut keterangan Putra, para korban dijanjikan akan mendapatkan prioritas pengangkatan atau peluang tertentu dalam proses seleksi kerja jika bersedia memberikan sejumlah uang kepada oknum yang mengaku memiliki pengaruh di lingkungan dinas.
Namun, janji tersebut tak pernah terealisasi, dan uang yang telah disetorkan pun tak kembali.(Ki)
