Tanjungpinang,zonakepri- Terpisah, di Lokasi Lakalantas itu, menurut pengakuan dari salah satu keluarga korban sedikit berbeda dengan Press Release Polres Tanjungpinang,terkait Marniwati Saharani pengendara Mio BP 6092 BG , Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Kepri, yang meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan maut di Bundaran Green City, Kilometer 8, menuju Dompak, Rabu (11/5) kemarin.
Sedikit rasa kecewa juga disampaikan Iip kepada para pewarta untuk supir Truck yang ikut dalam kejadian laka tersebut. Dia menuturkan pandangannya tentang Truck yang tak ingin menghindar, meskipun menurutnya truk tersebut mengetahui.
“Kenapa lori itu tidak menepi jika dia melihat adik saya,” singkatnya.
Iip menceritakan sebelum adiknya Dikebumikan, saat dimandikan jenazahnya, sekujur punggung (bagian belakang tubuh,red) penuh dengan luka goresan akibat kecelakaan itu. Ia menduga adiknya terseret cukup jauh di bawah kolong Truck proyek tersebut.
“Saya yakin, adik saya cukup jauh dibawah lori (truck) itu, artinya jalan begitu sempit dan perlu pengawasan,” tukasnya
Meskipun sudah merelakan kepergian adiknya. Abang kandung korban kecelakaan itu, Kasnur Ijmal menyarankan kepada pemerintah daerah lebih jeli mengurus jalur jalan lintas satu arah di Dompak itu. Kata pria yang biasa dipanggil “Iip” itu, minimnya Rambu-rambu lalulintas dan petugas pengamanan jalan, semisal Satlantas ditengah lajunya kendaraan bermuatan besar seperti Truck, mengakibatkan mudahnya terjadi kecelakaan.
“Saya menerima apa yang terjadi dengan adik saya, namun kepada pemerintah, tolonglah diberikan pembatas jalur jalan, rambu-rambu dan pengamanan di lokasi proyek ini, supaya orang tidak salah, mengambil jalur, inikan hanya satu jalur, saya tidak ingin kejadian ini terulang pada yang lain,” ungkap Iip kepada sejumlah media saat menunjukkan lokasi kecelakaan adik tersayangnya itu. . (NUG)