Tanjungpinang,Zonakepri – Bermuatan bawang merah dan buah-buahan illegal dari Malaysia, KM. Rizky Indah diamankan oleh tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lanal Batam Lantamal IV di perairan Selat Dempo Pulau Galang Batam, Selasa (14/2)
Penangkapan terhadap KM Rizky Indah bukanlah suatu kebetulan dikarenakan kapal tersebut telah menjadi target operasi dari tim WFQR Lantamal IV karena disinyalir telah berulang kali melakukan tindakan illegal berupa penyelundupan barang dari luar negeri.
Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI S. Irawan mengatakan KM Rizky Indah GT 21 berbendera Indonesia saat ditangkap dinakhodai oleh “AR” bersama dua orang ABK dan menurut pengakuan nakhoda kapal tersebut berlayar dari Batam dengan tujuan Dabo Singkep Kabupaten Lingga.
“Dari hasil pemeriksaan sementara tim WFQR di lapangan, KM Risky Indah bermuatan 600 karung (+ 15.000 kg) bawang merah dan 50 karung buah-buahan yang berasal dari luar negeri tanpa dilengkapi dengan dokumen manifest muatan kapal. Selain itu, Surat Pemberitahuan Berlayar yang ditunjukkan oleh kapten kapal tidak sesuai,” jelas Danlantamal IV.
“Modus yang digunakan oleh para pelaku sama dengan pelaku penyelundupan yang telah terlebih dahulu ditangkap oleh tim WFQR yaitu bawang merah dan buah-buahan yang berasal dari Malaysia dibawa masuk ke Batam dengan menggunakan lewat kontainer secara ilegal, selanjutnya dengan memanfaatkan cuaca buruk yang akhir-akhir ini terjadi di perairan Kepri, mereka mencoba mencari kelengahan petugas untuk membawa barang selundupan ke berbagai daerah dengan menggunakan kapal dengan tonase yang lebih kecil,” ungkap orang nomor satu di jajaran Lantamal IV.
Lebih lanjut Jenderal Bintang satu tersebut mengatakan akibat yang ditimbulkan dari ulah para penyelundup ini, apabila diakumulasikan jelas-jelas Negara mengalami kerugian yang signifikan. Mereka sengaja berusaha menghindari pajak hanya demi keuntungan segelintir orang dan mengorbankan kepentingan umum.
“Apabila hal ini tidak kita berantas, kegiatan ini akan merusak sendi-sendi perekonomian masyarakat lokal yang tentunya akan berimbas terhadap perekonomian nasional. Untuk itu, TNI AL pada umumnya dan Lantamal IV melalui tim WFQR akan terus memburu para pelaku penyelundup barang illegal dari luar negeri sampai ke akar-akarnya,” tegas mantan Komandan Satuan Komando Pasukan Katak.
“Kami akan membongkar jaringan sindikat penyelundup barang illegal ini, mereka tidak mungkin bermain sendiri-sendiri. Tim WFQR Lantamal IV telah memiliki data dan informasi berkaitan dengan kegiatan mereka. Jalur-jalur titik kerawanan telah dipetakan, pelabuhan-pelabuhan “tikus” yang selama ini dijadikan tempat bongkar muat telah kita data,” ungkap Laksma TNI S. Irawan.
Saat ini kapal beserta seluruh ABK dan muatan dibawah pengawalan tim WFQR Lantamal IV dibawa menuju dermaga Yos Sudarso Mako Lantamal IV Tanjungpinang guna penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut sambil melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. (Dispen Lantamal IV).