Tanjungpinang,Zonakepri-Menjelang datangnya musim angin utara berkaitan dengan ketersediaan sembako di Kota Tanjungpinang, Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah meminta kepada Bea Cukai Tanjungpinang untuk memberi kemudahan masuknya sembako dari negara tetangga.
Menurut Lis, meski stok sembako di Kota Tanjungpinang terutama beras untuk saat ini dan beberapa bulan kedepan masih dinilai cukup namun hal ini perlu diantisipasi dengan datangnya angin utara dimana pulau pulau yang ada di Provinsi Kepri memasok sembako dari Kota Tanjungpinang.
“Kami meminta Bea Cukai untuk melakukan koordinasi dengan kementrian keuangan untuk membahas persoalan ketersediaan sembako di Kota Tanjungpinang,. Sejak zaman dahulu sebelum kemerdekaan RI, kebutuhan sembako masyarakat Tanjungpinang sebagian besar dipenuhi dari negara tetangga. Menegakkan peraturan memang bagus, tapi jangan merugikan masyarakat,”ujarnya Senin 9 November 2015. Sementara itu, untuk menjaga keterjangkauan harga barang dan jasa serta ketersediaan bahan pangan, seperti beras dan kebutuhan pangan lainnya jelang perayaan Natal dan Tahun Baru ini, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang telah mengadakan Rapat Koordinasi.Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai II itu, dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Drs. Riono, M. Si, selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang.
Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang Drs. Riono, M.Si, saat membuka rapat tersebut mengatakan, peran TPID dalam pengendalian inflasi di Daerah sangat penting untuk mengontrol inflasi yang rendah dan stabil,” Melalui rapat koordinasi ini, kita bisa bersama-sama mengontrol harga serta ketersediaan kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat, dengan begitu kita bisa mengantisipasi sedini mungkin terjadinya inflasi di daerah Tanjungpinang “. Kata Riono
Sementara itu, dari data yang disampaikan Kepala Bulog Tanjungpinang, Edi Hanif, mengatakan stok bahan pokok, terutama beras dalam kondisi aman untuk tiga bulan ke depan di Kota Tanjungpinang,” Stok digudang bulog ada 800 ton, dengan persediaan ini stok beras untuk tiga bulan kedepan aman “ Ujarnya
Dari keterangan perwakilan Bank Indonesia, Viktor Arya Bekti Harbowo, menyampaikan pihaknya progress eksekusi rekomendasi rapat pada bulan september yang lalu, diantaranya mengurangi ketergantungan pasokan, khususnya bahan makanan dari daerah luar dengan memperkuat ketahanan pangan lokal, meningkatkan infrastruktur konektivitas, pemetaan suplus defisit pangan, serta mempersiapkan langkah mitigasi risiko melambungnya harga saat musim angin utara. (rul/hms)