
Natuna,Zonakepri-Ranai Natuna memiliki potensi keindahan alam yang tidak kalah dengan keindahan di wilayah lain.
Salah satu keindahan alam tersebut berasal dari bebatuan yang tersusun dan terbentuk indah secara alami di pantai Natuna. Gugusan bebatuan yang telah terbentuk sejak dulu menjadi warisan sejarah yang mampu menjadi daya tarik wisata di Ranai Natuna.

Nama Alif Stone yang disematkan pada kawasan ini tentunya memiliki alasan. Penamaan dilatarbelakangi adanya sebuah batu berukuran besar yang berdiri tegak, menonjol dari bebatuan lain. Batu itu berbentuk lonjong, menyerupai huruf Alif dalam bahasa Arab.
Formasi bebatuan di Alif Stone Park dari kejauhan sekilas menyerupai gugusan pulau kecil di tengah laut. Bebatuan granit yang terbentuk oleh erosi menjadikan struktur bebatuan terlihat indah dan menakjubkan. Kemudian, ada jembatan penghubung di antara bebatuan yang memungkinkan pengunjung untuk menapak dari satu batu ke batu yang lain dengan mudah.
Selain bersantai sembari menyaksikan pemandangan laut dan perpaduan bebatuan, berada di Alif Stone Park pengunjung dapat menyusuri pantai dengan perahu yang dapat disewa.
Alif Stone Park berlokasi di kawasan pesisir Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Gugusan bebatuan yang unik menjadikan Alif Stone Park sebagai destinasi wisata yang memikat pengunjung.
Untuk Menuju kawasan ini tidaklah sulit. Akses jalan menuju Alif Stone Park terbilang mulus. Jaraknya sekitar 17 kilometer dari pusat Kota Ranai Natuna.
Sekitar 45 menit berkendara dari pusat kota, baik mengendarai kendaraan pribadi atau menumpang kendaraan umum akan sampai di lokasi Alif Stone Park. Jangan khawatir dengan perjalanan yang mungkin akan melelahkan itu, pesona alam yang disuguhkan Alif Stone Park akan membayarnya.
Kawasan wisata Alif Stone Park dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Diantaranya arena bermain anak-anak, fasilitas camping ground, restoran, juga terdapat toko oleh-oleh. Di kawasan ini wisatawan juga dapat menikmati aneka permainan air seperti memancing, snorkeling bahkan diving. Jika Anda memiliki waktu yang cukup lama untuk berlibur di sini, Anda dapat memanfaatkan penginapan yang ada di sekitarnya.
Memasuki kawasan Alif Stone Park, memang ada kewajiban membayar tiket yang harus dipenuhi pengunjung. Besarannya Rp10 ribu per orang, ditambah membayar jasa parkir sebesar Rp5 ribu untuk kendaraan roda empat, dan Rp2 ribu untuk sepeda motor.
Berada di Alif Stone Park Natuna tidak hanya merasakan kenyamanan memandang laut lepas, namun merasakan takjub oleh gugusan bebatuan prasejarah yang terbentuk secara alami selama ribuan tahun.
Alif Stone Park terletak di kawasan pesisir Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Gugusan bebatuan yang unik menjadikan Alif Stone Park sebagai destinasi wisata tujuan bagi banyak orang, khususnya bagi mereka yang menggemari keindahan alam dan berpetualang.
Pemandangan menarik dan unik lainnya berupa kerangka ikan paus yang akan memberikan pengalaman lebih saat berwisata di sini. Dengan ukuran kerangka sekitar 6-7 meter yang terletak di teras tempat tongkrongan mirip kafe.
Salah satu pengunjung Yudi warga Sedanau mengatakan Alif Stone Park sangat bagus untuk dikunjungi, karena pemandangannya indah, terawat dan air lautnya masih jernih dan bersih dari bermacam sampah.”Saat libur sering mengajak keluarga untuk rekreasi di Alif Stone Park. Menikmati keindahan alam bebatuan dan air laut yang jernih,”sebutnya 9 Juli 2024.
Menurutnya, selain keindahan alam bebatuan juga terdapat tempat menginap di kawasan wisata Alif Stone Park yang memiliki dekorasi dinding kamar dihiasi batu asli.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepri Nomor 1263 Tahun 2022 tentang Destinasi Pariwisata, Kawasan Strategis Pariwisata dan Daya Tarik Wisata Provinsi Kepri menyebutkan bahwa kawasan strategis Pariwisata Natuna dan Kepulauan Anambas dan sekitarnya merupakan kawasan strategis Pariwisata bertemakan geopark dengan pusat konsentrasi kawasan berada di Ranai dan Serasan.
Kadis Pariwisata Provinsi Kepri Guntur Sakti mengatakan arah pembangunan pariwisata di Provinsi Kepri mengedepankan potensi dimiliki masing-masing kabupaten dan kota.
Guntur menjelaskan arah kebijakan pembangunan pariwisata di koridor Batam, Bintan, Karimun, Tanjungpinang sudah ditentukan clusterisasinya berbasis keunggulan dan kompetitifnya.
Arah kebijakan Kota Batam dan konteks perdagangan/Pelabuhan bebas, pengembangan dan pembangunan pariwisata diarahkan menjadi kota wisata belanja, mice, wisata kesehatan, termasuk wisata heritage yang berada di dalamnya.
Tanjungpinang sebagai ibu kota Provinsi Kepulauan Riau yang berada di dalam Pulau Bintan diarahkan menjadi wisata heritage, dalam hal ini kebudayaan Melayu dan Tiongkok yang hingga saat ini masih terjaga dan berkembang. Untuk Kabupaten Karimun, terang Guntur, arah pembangunan wisata dan strateginya dikonsentrasikan kepada pengembangan resort dan pantai.
Sedangkan Kabupaten Bintan diarahkan menjadi pusat pariwisata internasional (international hub tourism) di Kepulauan Riau. “Dipersiapkannya Bintan sebagai international hub tourism karena Bintan memiliki ketersediaan lahan masih cukup banyak untuk dikembangkan, kemudian potensi pariwisata Bintan masih cukup besar,” terang Guntur belum lama ini.
Sama halnya dengan Batam, Bintan, Karimun dan Tanjungpinang, Pemerintah Provinsi Kepri juga telah menetapkan arah pembangunan sektor pariwisata di Natuna, Anambas, Lingga (NAL). Untuk Kabupaten Natuna, terang Guntur, arah kebijakan dan strategi pembangunan pariwisatanya sangat tematik, yakni geopark (taman bumi nasional) yang di dalamnya terdapat geosite dan geotrack.
(rul)