Kepri,Zonakepri-Tidak sia-sia dimaksud adalah bermakna atau dalam istilah al-Qur’an adalah “bathil”.
Disebut dalam bentuk isyarat untuk memanjatkan do’a, secara redaksional sebagaimana tercantum dalam penggalan Surat Aali Imraan 191 “Tuhan kami, tidak lah Engkau ciptakan ini sia-sia (“bathil”), Maha Suci Engkau, maka jauhkanlah kami adzab neraka.”
Cocoklogi sendiri sekedar istilah, dibuat-buat! Dikatakan sekedar dibuat-buat lantaran kata cocoklogi diekspresikan ketika bukti ilmiah atau argumentatif serta bukti-bukti empirik tidak didapat, muncul sikap mencocok-cocokkan untuk kemudian dianggap dapat menghasilkan kebenaran.
Usaha yang ditempuh dengan mencocokkan satu kejadian dengan yang lainnya dalam model cocoklogi, bahkan kadang terkesan memaksa. Namun ada juga yang menggunakan metode mencocokkan ini meski seperti bercanda-canda saja.
Sebenarnya, mencocok-cocokkan antar kejadian baik benda, fakta, sampai fenomena tidak sepenuhnya dapat disalahkan sebagai metode sederhana.
Pada kenyataannya, misal suatu benda pada suatu kesempatan berkesesuaian seperti memiliki kemiripan, kesamaan fungsi atau tujuan penggunaan benda tersebut dengan benda lain di luarnya seperti di sebelah rumah atau tetangga.
Maka kemudian, cocoklogi dapat diterima dan bahkan tidak menjadi satu-satunya makna yang didapat dari kata sia-sia atau “bathil” tersebut.
Terdapat makna lain yang dapat diungkap sebagai bagian dari padanya, di antara makna lain termaksud adalah: bertujuan. Berarti memiliki nilai fungsi, tidak sia-sia berarti memiliki tujuan. Jelas suatu benda misalnya yang berfungsi tertentu memiliki nilai fungsi sehingga dapat digunakan untuk tujuan tertentu baik spesifik atau alternatif.
Makna lainnya adalah berhubungan (korelasi). Meski mendekati makna dari metode mencocokkan, berhubungan menunjukkan suatu hal yang juga tidak sekedar sia-sia. Suatu benda sekedar keberadaannya dapat mempengaruhi suatu kondisi. Sehingga tidak heran, satu kejadian ketika dicari ternyata ada banyak hal atau benda lain yang dapat dijadikan sebagai penyebabnya baik dekat atau langsung maupun secara tidak langsung.
Demikian singkat ulasan tentang topik tidak ada yang sia-sia. Meski seringkali sekedar dimaknai secara sederhana, namun hakikatnya dapat digali banyak lagi makna lain dari sana dan untuk senantiasa dibahasakan untuk mencari manfaat. (Nazwar, S. Fil. I., M. Phil.*Penulis Lepas Lintas Jogja Sumatera)
