– Pengakuan Said Ismarullah (40) juru mudi pompong yang tenggelam Minggu 21 Agustus 2016 lalu.
Tanjungpinang, ZonaKepri.com – Juru mudi atau biasa disebut tekong pompong tujuan Tanjungpinang-Pulau Penyengat, Said Ismarullah (40) menjelaskan kronologis kejadian tenggelamnya pompong yang dikemudikannya, Minggu 21 Agustus 2016 kemarin, hingga menewaskan 15 penumpangnya.
Saat ditemui sejumlah wartawan di ruang tunggu Satreskrim Polres Tanjungpinang, Senin 30 Agustus 2016 sekira pukul 17.00 WIB, Said menggambarkan kejadian saat itu.
Minggu 21 Agustus 2016 pagi, kata said cuaca cukup baik, tidak ada angin dan hujan, hanya saja langit terlihat gelap. Berdasarkan perintah jalan dari penjual tiket pelabuhan keberangkatan dari Tanjungpinang (Pelantar Kuning,red) dia mengatakan segera berangkat.
“Semasa saya berjalan dari pelabuhan penyengat di pinang kami sebut pelabuhan kuning sudah cukup 15 orang. Tidak ada hujan angin dan gelap tidak ada gelora (Ombak Kuat,red),” ungkapnya selanjutnya menceritakan pompongnya tiba-tiba dihantam ombak kuat dari arah barat.
Ditengah perjalanan, dari pengakuannya angin seketika ribut, ombak dengan cepat berayun menghantam bibir kanan pompong, katanya air masuk begitu cepat dan segera dia turunkan tirai penutup pompongnya disebelah kanan, itu dilakukannya agar penumpangnya tidak kebasahan terkena hantaman ombak. “Saya tutup kalau tak penumpang basah kena air laut masuk,” ungkapnya dengan logat melayu.
Said mengaku panik “Hilang Kawalan” katanya, berusaha untuk menentukan arah yang akan dituju, katanya semua tiba-tiba gelap begitu saja. “Saya berusaha mengendalikan kapal sebisa mungkin tapi mesin saya tiba-tiba mati,” ungkapnya.
Akhirnya dirinya memutuskan untuk memutar haluan dan berusaha kembali ke pelantar kuning di pelabuhan Tanjungpinang, sayangnya ombak terlalu cepat menenggelamkan pompongnya, katanya berayun naik dan turun. ” Air masuk dari belakang, belakang dulu yang tenggelam, saya coba semampu saya, dah tak dapat lagi mesin mati,” katanya.
Semua penumpangnya panik begitu juga dengan dia, ombak begitu cepat membalikkan kapalnya, dengan sekali hantaman dari sebelah kanan, pompongnya tenggelam namun masih dapat menjadi tumpuan untuk mengapung. “Saya berusaha menyelamatkan penumpang, saya suruh naik keatas pompong,” jelasnya menggambarkan saat itu.
Melihat penumpangnya sudah tenggelam dan tak dapat Said berusaha untuk berenang, berkat kepandaiannya berenang akhirnya Said sampai dipinggir pantai tepi laut Tanjungpinang, dan segera mendapatkan perawatan medis di IGD RSUD Kota Tanjungpinang.
Said tak dapat menahan sedih atas cobaan yang diiberikan oleh sang pencipta. Katanya, semua terjadi begitu cepat, meskipun demikian Said juga mengakui, tanpa perintah penjual tiket utuk segera berangkat, dirinya juga tidak akan pergi berlayar. Namun, baginya ini adalah cobaan dari sang pencipta.
Niatnya setelah pulih dan memenuhi panggilan pihak Kepolisian, Said bersama keluarganya akan mengunjungi keluarga korban. “Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya sudah semampu mungkin untuk menyelamatkan,” tutupnya. (ANG)