Tanjungpinang

Kedai “Surat Laksamana” Warisan Budaya Melayu, Sajikan Minuman Racikan Rempah

×

Kedai “Surat Laksamana” Warisan Budaya Melayu, Sajikan Minuman Racikan Rempah

Sebarkan artikel ini
Kedai “Surat Laksamana” di pujasera lama Komplek Bintan Center Tanjungpinang

Tanjungpinang,Zonakepri-Untuk mengangkat warisan budaya Melayu di Kota Tanjungpinang  berdiri kedai Kopi “Surat Laksamana” yang menyajikan minuman andalan berupa kopi pusaka bangsawan dan Teh Putri Bunian yang mengandung 12 dan 15 racikan rempah rempah.

Menurut pengelola kedai kopi “Surat Laksamana” yang berlokasi di pujasera lama Komplek Bintan Center KM 9 Tanjungpinang, Arief Firmansyah kedai “Surat Laksamana dikemas bernuansa Melayu mulai dari alunan  musik Melayu yang menghibur pengunjung, busana Melayu yang dikenakan karyawan kedai yang ditunjukkan dengan mengenakan tanjak,  Bahasa Melayu, serta peralatan khas Melayu yang dipergunakan untuk menyajikan minuman andalan bahkan cara mengolah minuman khas berupa kopi pusaka bangsawan dan teh putri Bunian mempergunakan tradisi Melayu Tempoe Doeloe.

Mengolah menu andalan mempergunakan bara api dari atas dan tanah di bagian bawah

Menurut penuturan Arief, dua menu andalan Kedai Surat Laksamana yakni kopi pusaka bangsawan terbuat dari racikan bubuk kopi dicampur 12 rempah rempah serta ditambah madu. Rincian bahan rempah yang dipergunakan diantaranya kopi bubuk, jahe merah, sirih merah, gula merah, kunyit, cengkeh dan madu. Dalam memasak racikan tersebut, dimasak dalam panci yang mempergunakan sumber api berada di atas panci. Bara api yang biasa digunakan berupa bara dari tempurung kelapa.

“Untuk memasak kopi pusaka bangsawan, ketika di rumah terlebih dahulu menggali lubang di tanah untuk meletakkan panci yang berisi kopi bubuk dan rempah serta air. Selanjutnya menutup panci dengan seng yang diatasnya diletakkan bara api,”sebut Arief pada Minggu malam 8 November 2020.

Khasiat kopi pusaka bangsawan diyakini bisa  memperlancar aliran darah, meringankan asam lambung/maag, merendahkan tekanan darah, menyegarkan badan bahkan mengurangi demam.

Demikian juga untuk memasak teh putri bunian yang juga terbuat dari racikan bubuk teh diolah bersama dengan racikan 15 rempah rempah diantaranya serai, jahe merah, sirih merah, jintan hitam yang diyakini  mampu memperlancar peredaran darah, memperlancar datang bulan, sehingga bagi kaum perempuan yang mengeluh sakit perut saat datang bulan, bisa mencoba minuman ini untuk meredakan sakit mempergunakan racikan herbal yang terbuat dari rempah rempah.

Kedai yang berdiri di tengah situasi Pandemi Covid-19 ini, menerapkan aturan protokol kesehatan dengan menyediakan tempat cuci tangan, karyawan mempergunakan masker, menjaga jarak antara kursi pengunjung satu dengan lainnya.
Menu andalan berupa kopi pusaka bangsawan yang terbuat dari racikan rempah rempah diantaranya jahe merah, madu, dan  rempah lainnya berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh yang sangat diperlukan dalam menangkal masuknya Covid-19.

Kedai “Surat Laksamana” dibawah naungan Sanggar Serumpun Zuriat Laksamana baru berdiri 27 Agustus 2020, memiliki jadual buka mulai pagi hari sekitar pukul 07.00WiB hingga dini hari sekitar pukul 02.00Wib. “Bagi pengunjung yang membutuhkan jaringan internet juga telah disediakan WiFi,”imbuh Arief.

Peralatan dari bambu warisan budaya Melayu

Dipaparkan Arief,  peralatan yang dipergunakan untuk menyajikan menu andalan berupa kopi pusaka bangsawan terbuat dari bambu kuning yang telah dikemas dalam bentuk cangkir lengkap beserta alas dan tutupnya, demikian juga teko yang terbuat dari tempurung kelapa.

Untuk sajian satu porsi kopi pusaka bangsawan dibandrol harga Rp25 ribu termasuk sajian tambahan irisan ubi keledek rebus dan larutan gula merah bagi pengunjung yang menginginkan tambahan rasa manis. Sedangkan porsi empat cawan bambu lengkap dengan ubi keledek rebus dan tambahan larutan gula jawa dipatok harga Rp75 ribu.  “Pengunjung yang datang ramai ramai atau sekeluarga cocok memesan porsi empat cawan bambu,”sebutnya.

Bagi pengunjung yang berminat untuk membeli peralatan khas Melayu seperti teko dari tempurung kelapa dan cawan lengkap dari bambu maupun tanjak juga tersedia di kedai ini.

Khusus pada Sabtu malam disajikan pertunjukan silat bagi pengunjung, sebagai warisan budaya Melayu yang mesti dilestarikan terutama oleh generasi muda.

Menu selain menu andalan juga tersedia di kedai “Surat Laksamana” berupa aneka olehan kwetiau, Indomie, nasi, roti bakar, minuman jahe, Milo, jeruk peras, dan lainnya.(red)