TanjungpinangZona Kepri

Ribut Sesama Pedagang Tangan Nurlela Patah Dilinggis

×

Ribut Sesama Pedagang Tangan Nurlela Patah Dilinggis

Sebarkan artikel ini
Jpeg
Nurlela pedagang korban penganiayaan patah tulang tangan sebelah kanan ,terbaring di RSUP batu 8 atas Tanjungpinang.

Tanjungpinang,Zonakepri- Nurlela (51), salah seorang Pedagang Kaki Lima (PKL), di depan Kantor kelurahan Batu IX, Jalan Adi Sucipto, kilometer 10, terbaring lemas di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Ahmad Thabib, Minggu (4/9)

Korban mengalami patah tulang di bagian lengan tangan sebelah kanan akibat dipukul oleh Muhklis dengan linggis, PKL yang berjualan berdampingan di Kilometer 10  sekira pukul 10.00 WIB kemarin.

Informasi dilapangan, penganiayaan yang dilakukan Muklis terhadap Nurlela tersebut,disebabkan perbedaan penjualan harga Bensin.

Kejadian berawal saat Nurlela mendatangi kios Mukhlis yang saat itu dijaga oleh istrinya yang bernama Farida. Korban yang saat itu menggendong cucu laki-lakinya menanyakan kepada istri Mukhlis kenapa menjual bensin botolan di bawah harga pasaran yakni menjual dengan harga Rp 10 ribu.

Menurut menantu dari Nurlela, Jhoni Purba (24), mengatakan, dirinya pun sempat menakuti istri pelaku dengan memegang parang saat istri pelaku tersebut datang ke kios jualan mertuanya dan parang tersebut diletakkan kembali setelah istri dari pelaku tersebut keluar dari kios mertuanya.

“Saya takuti, dia pun langsung keluar. Parangnya pun saya simpan lagi. Tak lama kemudian suaminya datang langsung memukul ibu mertua saya. Saya pun langsung melaporkan ini ke Polsek Tanjungpinang Timur,”kata Jhoni.

Sementara Nurlela korban penganiayaan yang terbaring di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dengan kondisi tangannya di press karena patah, mengatakan sebenarnya dirinya tidak bermasalah jika pelaku pemukulan terhadap dirinya tersebut menjual bensin botolan dengan harga Rp 10 ribu. Namun, janganlah membuat tulisan di depan warungnya tersebut. Karena pastinya membuat konsumen lebih memilih dengan yang harga murah.

Tidak berapa lama setelah keributan usai. Dirinya dan menantunya pun berdiam di kios tempatnya berjualan. Namun, tiba-tiba datang suami dari Farida tersebut dari angkot dan langsung menyerang korban.

“Suaminya itu langsung menyerang dan memukul lengan tangan kanan saya pakai Besi Linggis. Menantu saya pun langsung lari keluar dan melaporkan ke Polisi,”ucapnya.

Pantauan dilapangan,Mukhlis pelaku penganiayaan terhadap Nurlela masih menjalani pemeriksaan di ruang unit Reskrim POlsek Tanjungpinang Timur.

Terkait dengan penganiayaan tersebut Kanit Reskrim Polsek Tanjungpinang Timur, Aiptu Missyamsu Alson saat di konfirmasi enggan berkomentar dan meminta sejumlah wartawan langsung konfirmasi ke humas Polres Tanjungpinang.(red)