Bintan

Sebanyak 95 SD di Bintan Laksanakan ANBK

×

Sebanyak 95 SD di Bintan Laksanakan ANBK

Sebarkan artikel ini

Bintan,Zonakepri  – Sebanyak 95 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bintan mengikuti Asesemen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang dilaksanakan mulai 15-25 November 2021.

ANBK merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan atau Kebudayaan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan, Tamsir, mengatakan pelaksanaan ANBK tidak hanya diikuti sekolah negeri saja, namun juga dengan sekolah swasta. Dari 95 sekolah yang melaksanakan, 86 diantaranya sekolah negeri dan 9 SD Swasta.

“Peserta ANBK jenjang SD ini dikhususkan bagi siswa Kelas 5. Maksimal yang mengikuti 35 orang terdiri dari peserta utama dan cadangan. Jika peserta utama berhalangan maka akan digantikan oleh cadangan,” terangnya, Rabu (17/11/2021).

Ia menjelaskan, pelaksanaan ANBK bukan untuk mengukur sekolah itu unggul atau tidak. Namun, bertujuan untuk memetakan mutu sistem pendidikan dengan menggunakan instrumen asesemen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.

“Diharapkan ANBK jenjang SD di seluruh Kabupaten Bintan ini berjalan lancar. Sehingga kedepannya anak-anak siap untuk belajar melalui digitalisasi,” pungkasnya.

Salah satu sekolah yang melaksanakan ANBK yakni SDN 004 Toapaya. Kepala Sekolah SDN 004 Toapaya, Rita Mardiani, mengatakan untuk ANBK jenjang SD di Kabupaten Bintan telah dimulai sejak semalam. Pelaksanaannya dilakukan secara bergelombang dan dikhususkan bagi siswa Kelas 5 SD.

“Namun untuk SDN 004 Toapaya mulai dilaksanakannya hari ini hingga esok hari. Kita masuk dalam gelombang ke 2 di Kecamatan Toapaya,” ujarnya.

Siswa Kelas 5 SD di sekolahan ini berjumlah 93 orang yang terbagi dalam 3 lokal. Namun yang dapat mengikuti ANBK hanya 35 orang yang terdiri dari 30 orang peserta utama dan 5 orang cadangan.

Para siswa yag mengikuti ANBK juga langsung dipilih secara acak oleh Kemendikbud RI.

“Kita maunya pihak sekolah yang pilih. Tapi 35 orang yang ikut ANBK ini dipilih secara acak oleh sistem. Lalu hasil pilihan itulah baru diberikan ke sekolah,” jelasnya.

Peserta dari hasil pilihan acak itu tidak semuanya mengerti atau pandai mengoperasikan komputer. Maka mereka dilatih oleh guru-guru. Kemudian juga diajarkan menjawab soal atau pelatihan di sistem komputer.

Setelah dilatih mereka menjalani simulasi beberapa kali. Hasil dari kerja keras itu membuat mereka semuanya percaya diri dan siap dalam mengikuti ANBK selama 2 hari ini.

“Jadi dari 30 peserta utama itu dibagi 2 sesi. Yaitu sesi pertama 15 orang dari pukul 08.00-10.35 WIB dan sesi kedua juga 15 orang dari pukul 13.00-15.35 WIB. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kerumunan dan sebagai upaya antisipasi dan pencegahan covid-19,” katanya.

Untuk ANBK di hari pertama ini para peserta melaksanakan pelatihan selama 60 menit. Lalu literasi membaca selama 75 menit dan survei karakter selama 20 menit.

Sementara di hari kedua mereka melaksanakan pelatihan selama 25 menit, numerasi matematika selama 75 menit dan survei lingkungan belajar 20 menit.

“Dalam pelaksanaan ANBK ini mereka semua mentaati protokol kesehatan. Bahkan mereka semua telah dipastikan dalam kondisi sehat oleh Satgas Covid-19 Sekolah,” ucapnya.***