Zona Kepri

Ini Kegunaan Kitosan, Solusi Alami Pembersihan Limbah Sungai

×

Ini Kegunaan Kitosan, Solusi Alami Pembersihan Limbah Sungai

Sebarkan artikel ini
Zuwita Cahaya Rani

Tanjungpinang,Zonakepri-Sungai adalah salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Tidak hanya berfungsi sebagai jalur air yang membantu dalam proses hidrologis, tetapi juga sebagai habitat bagi berbagai spesies biota.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sungai-sungai di seluruh dunia mengalami masalah serius karena adanya limbah yang dibuang ke dalamnya. Limbah ini dapat berupa bahan kimia, logam dan lain-lain yang dapat merusak ekosistem sungai dan berbahaya bagi manusia.

Lalu bagaimana cara agar sungai tersebut kembali menjadi jernih? Hasil laut dari kulit udang dan kepiting dapat menjawabnya. Kulit udang dan kepiting ternyata bisa dijadikan sebagai kitosan. Apa sih itu kitosan?

Kitosan Berbasis Kulit Udang dan Kepiting

Kitosan adalah bahan biodegradable dan tidak beracun, kitosan bisa diperoleh dari cangkang udang dan kepiting yang melimpah di hutan bakau.

Cangkangnya mengandung kitin, polisakarida yang dapat diubah menjadi kitosan melalui proses deasetilasi. Proses ini melibatkan perlakuan kitin dengan larutan basa untuk menghilangkan gugus asetil, menghasilkan polimer dengan berat molekul tinggi dan tingkat deasetilasi yang tinggi.

Pemanfaatan kitosan telah menarik perhatian karena kemampuannya dalam menyerap polutan di air sungai. Penelitian menunjukkan bahwa kitosan sangat efektif dalam menghilangkan kotoran dari air, sehingga dapat menjadi solusi yang menjanjikan untuk pembersihan pencemaran sungai.

Struktur dan Sifat Kitosan

Kitosan memiliki struktur kimia yang terdiri dari rantai polimer glukosamin dan glukosaminasetil. Struktur ini memungkinkan kitosan memiliki luas permukaan besar dan pori-pori yang dapat digunakan untuk menyerap logam berat dan polutan lainnya. Kitosan juga memiliki sifat polielektrolit bermuatan negatif karena gugus amina dan hidroksilnya, memungkinkan kitosan mengikat logam berat dengan efisiensi tinggi. Derajat deasetilasinya yang tinggi memungkinkan kitosan berinteraksi dengan logam berat dan mengikatnya dengan kuat.

Kitosan efektif mengurangi konsentrasi logam berat dalam air sungai dan limbah industri, serta dapat dimodifikasi untuk meningkatkan kemampuannya sebagai absorben.

Kitosan Sebagai Adsorben

Para peneliti juga menguji kapasitas adsorpsi kitosan menggunakan spektrofotometri serapan atom (AAS). Mereka menemukan bahwa kitosan mampu menyerap hingga 90% ion timbal dan kadmium dari air sungai yang tercemar.

Potensi kitosan dalam pembersihan sungai terletak pada kemampuannya dalam menyerap polutan, termasuk logam berat dan kontaminan lainnya. Kitosan memiliki kapasitas adsorpsi yang tinggi sehingga efektif menghilangkan kotoran dalam air.

Selain itu, kitosan bersifat biodegradable dan tidak beracun, menjadikannya solusi yang aman dan ramah lingkungan untuk pembersihan polusi sungai.

Dengan menggunakan kitosan, biaya pembersihan dapat menjadi lebih hemat. Potensi kitosan sebagai adsorben alami dalam mengurangi pencemaran logam berat di sungai merupakan perkembangan yang menjanjikan dalam upaya mencari solusi lingkungan yang berkelanjutan.

Kinerja Kitosan Dalam Menjernihkan Sungai

Bagaimana cara kerja kitosan?

Kitosan bekerja dengan menyerap polutan dari air, sehingga secara efektif menghilangkannya dari sungai. Sifat serap Kitosan memungkinkannya menangkap berbagai macam polutan, termasuk logam berat, bahan kimia, dan zat beracun lainnya.

Setelah polutan terserap, bahan Kitosan dapat dengan mudah dihilangkan dari air, sehingga membawa serta polutan tersebut.

Penelitian telah menunjukkan bahwa kitosan dapat menurunkan konsentrasi besi di dalam air sumur hingga 0,08 mg/l dengan perlakuan larutan kitosan 1 ppm. Kitosan juga dapat menurunkan kekeruhan air sungai hingga 98,63% dengan dosis 10 ppm.

Dengan demikian, kitosan dapat menjadi solusi efektif dalam mengurangi pencemaran sungai dan menjernihkan air sungai.

Dalam sintesis, efektivitas kitosan dalam menurunkan kekeruhan air sungai dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kualitas kitosan, dosis kitosan, pH air, dan kombinasi dengan koagulan sintetik.

Penggunaan Kitosan sebagai Koagulan

Kitosan dapat digunakan sebagai koagulan dalam proses penjernihan air sungai. Proses koagulasi membantu menghilangkan partikel-partikel kecil dan meningkatkan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50 gram limbah kulit udang menghasilkan 11,25 gram kitosan dan dapat menurunkan kekeruhan air sungai sebesar 98,63%. Penggunaan kitosan sebagai koagulan dapat mengikat partikel atau kotoran yang terkandung di dalam air, sehingga mengurangi kekeruhan dan meningkatkan kualitas air.

Dalam sintesis, kitosan memiliki potensi yang sangat besar dalam mengurangi pencemaran sungai dan lingkungan. Dengan menggunakan kitosan sebagai koagulan dan adsorben, biaya pembersihan dapat menjadi lebih hemat dan kualitas air sungai dapat meningkat. Oleh karena itu, kitosan dapat menjadi solusi yang efektif dan ramah lingkungan untuk mengurangi pencemaran sungai dan lingkungan.

Dapat disimpulkan kitosan bahan biodegradable dan tidak beracun yang diperoleh dari cangkang kepiting dan udang, memiliki potensi besar dalam mengurangi pencemaran sungai dan lingkungan. Kitosan dapat menyerap polutan, menghilangkan kekeruhan air, dan menghemat biaya pembersihan. Kita harus meningkatkan kerja sama untuk menjaga sungai dan menggunakan kitosan sebagai solusi efektif dan ramah lingkungan untuk mengatasi limbah sungai dan menjaga kelestarian alam.(***)

Penulis : Zuwita Cahaya Rani Br Lubis mahasiswa dari Universitas Maritim Raja Ali Haji program studi Teknologi Hasil Perikanan