BintanZona Kepri

Lapas Narkotika Kepri Perlu Tenaga Kesehatan

×

Lapas Narkotika Kepri Perlu Tenaga Kesehatan

Sebarkan artikel ini
Kepala Lapas Narkotika Kepri, Sudirwan SH. (Foto. ANG)
Kepala Lapas Narkotika Kepri, Sudirwan SH. (Foto. ANG)

Bintan, ZonaKepri.com – Minimnya tenaga kesehatan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas 1 A Tanjungpinang, Provinsi Kepri membuat petugas kebingungan mengatasi Warga binaan, terlebih jika penghuni sakit keras, tidak ada yang dapat mengobati.

“Kami sangat membutuhkan tenaga medis seperti Dokter beserta perawat, saat ini belum ada,” kata Kepala Lapas Narkotika Kelas 1 A Tanjungpinang, Kepri, Sudirwan SH saat ditemui di ruangannya, Senin, 29 Agustus 2016.

Lapas yang berkapasitas 276 warga binaan ini ternyata juga minim perlengkapan pengobatan, jika warganya sakit, kata Sudirwan, dia selaku Kepala Lapas segera menghubungi dokter di Lapas Umum yang berada di depan Lapasnya.

“Di Lapas Umum ada satu Dokter Umum, itu yang biasa kita pinjam untuk rujuk,” ujarnya.

Sudirwan sudah mengajukan permohonan bantuan medis kepada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) di Jakarta, melalui Kanwil Kemenkumham Kepri, tapi katanya masih menunggu.

” Kalau sakit parah dan harus dirujuk saat ini menggunakan surat rekomendasi dari saya, warga binaan dilarikan kerumah sakit,” terangnya.

Warga binaannya juga tidak memiliki Kartu BPJS, jika sakit belasan petugas beserta staf di Lapas ini bersama sama membantu mengobati meskipun mereka bukan tenaga ahli kesehatan.

“Kita bantu sebisanya, mau bagaimana lagi,” tukasnya.

Lapas merupakan tempat tertutup untuk umum, dengan ruang lingkup aktifitas yang cukup sempit, sehingga tingkat kerawanan penyebaran penyakit sangat mudah dan cepat berkembang.

Sebagaimana diutarakan dalam diskusi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kepri tentang Tuberkolosis (TB) dan penyebarannya beberapa waktu lalu. TB sangat mudah berkembang di tempat yang tertutup dengan sedikit ventilasi udara.

“TB sangat mudah berkembang di ruang tertutup seperti kamar-kamar yang minim ventilasi,” jelas Kordinator TB Aisiyah PKBI Kepri, Tony Arconada beberapa waktu.

Maka sudah tentu dengan minimnya ventilasi udara berdampak langsung pada cepatnya penyebaran penyakit di Lapas. Oleh karena itu Lapas membutuhkan tenga ahli kesehatan. (ANG)