
Zonakepri.com-Masyarakat Tanjungpinang merasa resah menghadapi melonjaknya harga kebutuhan pokok salah satunya kelapa dan santan murni di pasaran serta sulitnya mendapatkan santan murni instan di swalayan.
Harga kelapa per biji dari sebelumnya Rp5 ribu naik menjadi Rp8 ribu dan kini menjadi Rp12 ribu per biji. “Kelapa di Tanjungpinang sudah kosong, kelapa yang dijual sekarang didatangkan dari Midai dan Natuna, “sebut Rizki, penjual kelapa, santan murni dan kelapa parut di Lorong Gambir Pasar Baru Tanjungpinang, 6 Februari 2025.
Menurutnya, harga kelapa terus merangkak naik sejak Desember 2024 lalu hingga sekarang. Pada Desember 2024 lalu, harga kelapa per biji masih Rp8 ribu dari sebelumnya Rp5 ribu.
Harga santan murni pada Desember 2024 sudah naik dari Rp20 ribu menjadi Rp30 ribu per kilo. Saat ini, harga santan murni tembus Rp32-36 ribu per kilo.
“Harga santan murni sudah naik menjadi Rp32 ribu. Ada juga kedai yang menjual Rp36 ribu per kg, ” ujar Rizki.
Hal senada disampaikan Umi yang berjualan kelapa, santan murni serta kelapa parut di Pasar Tanjungpinang. Menurutnya, harga kelapa terus mengalami kenaikan disebabkan pemilik kebun kelapa menjual kelapa kepada pemborong kelapa untuk dieksport ke Malaysia dan Cina dengan harga lebih mahal. “Pemilik kebun kelapa didatangi pembeli dengan harga lebih mahal. Dengan tujuan eksport ke Malaysia dan Cina. Sehingga kelapa yang besar dan bagus bagus dijual kepada pemborong kelapa untuk tujuan eksport. Sedangkan kelapa yang berukuran sedang dan kecil dibeli pedagang kelapa, ” sebutnya.
Terkait melonjaknya harga kelapa ini, Umi mengatakan kemungkinan harga kelapa akan terus mengalami kenaikan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
“Kemungkinan harga kelapa akan naik lagi saat puasa dan hari raya idul fitri, ” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu ibu rumah tangga Dewi mengaku harga kebutuhan pokok naik tiada henti, harga cabai pun tak turun turun. Bahkan harga kelapa terus melonjak. Untuk mendapatkan santan murni instan pun makin susah. “Biasanya santan instan merk Kara atau Sasa tersedia di salah satu swalayan di Bintan Center, namun sudah dua hari kosong santan instan, ” keluhnya.
Menurutnya, santan instan lebih murah dibandingkan santan segar dari kelapa yang ada di pasaran. Untuk santan instan di swalayan berukuran 65 ml dikemas 3 biji dengan harga sekitar Rp10 ribu dan dapat hadiah mangkok kaca kecil. “Membeli Santan instan lebih murah dibandingkan santan di pasar,” ujarnya. (rul)