
Tanjungpinang,Zonakepri – 40 peserta pelatihan desa wisata yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang melakukan praktik lapangan di desa wisata Ekang Angculai Bintan, Jum’at (26/7) kemarin.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penutupan pelatihan yang telah berlangsung sejak 24 Juli 2024 di hotel Bintan Plaza Tanjungpinang.
Kepala Disbudpar Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri melalui Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata, Salman menyampaikan metode pembelajaran dalam pelatihan ini dibagi menjadi dua tahap.
“Selama dua hari pertama, peserta menerima materi di kelas, dan hari terakhir kemarin, kami ajak mereka turun langsung ke lapangan,” ujar Salman, Minggu (28/7/2024).
Salman menjelaskan, selama praktik lapangan, para peserta berkesempatan untuk belajar dari desa wisata yang sudah berhasil menjadi destinasi favorit. Mereka mengamati berbagai aspek pengelolaan atraksi wisata, fasilitas pendukung, hingga strategi pemasaran.
Selain itu, peserta juga diajarkan mengenai pentingnya melibatkan masyarakat sekitar dalam pengelolaan desa wisata agar manfaat ekonomi dari pariwisata bisa dirasakan seluruh warga di destinasi wisata.
“Kami ingin peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga melihat langsung bagaimana praktik terbaik diterapkan di lapangan. Dengan begitu, mereka bisa mengadopsi dan menyesuaikan strategi yang telah terbukti berhasil untuk diterapkan di desa wisata masing-masing,” ucap Salman.
Melalui pelatihan ini, Salman berharap dapat mendorong peningkatan kualitas desa wisata di Tanjungpinang, terutama pulau Penyengat sehingga mampu menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung dan kembali lagi di masa mendatang.
“Kalau SDM pengelola wisata semakin berkualitas, tentu dapat meningkatkan daya tarik destinasi wisata di Tanjungpinang. Mereka mampu menarik dan mempertahankan kunjungan wisatawan, yang dampaknya memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah,” tambahnya.
Salah satu peserta, Agus, mengaku mendapatkan banyak inspirasi dari praktik lapangan ini. “Kami belajar banyak hal baru, mulai dari cara meningkatkan kebersihan dan keindahan tempat wisata, menyediakan fasilitas yang nyaman, hingga membuat paket wisata yang menarik. Apa yang kami peroleh di sini akan kami terapkan untuk membuat destinasi wisata kami lebih menarik bagi wisatawan,” ungkapnya. (tc/Dinas Kominfo).