
Tanjungpinang,Zonakepri-Masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Tanjungpinang menjadikan kawasan kota lama Tanjungpinang sebagai sasaran utama kunjungan di ibu kota Provinsi Kepri.
Beragam potensi wisata yang ada di kawasan kota lama Tanjungpinang didominasi kuliner, pertokoan, perhotelan, perbankan, juga tersedia Masjid Raya Al Hikmah, warisan cagar budaya Gereja Ayam, Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, maupun panorama alam di tepi laut Tanjungpinang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung di Tanjungpinang.
Menjejakkan kaki di Kota Lama Tanjungpinang dimulai Jalan Merdeka, Jalan Teuku Umar, kawasan tepi laut Tanjungpinang pengunjung bisa menikmati aneka kuliner di kawasan sekitar tepi laut berupa deretan gerobak yang menjual aneka kuliner hingga KFC di Jalan Teuku Umar.
Fasilitas hotel yang berada di kawasan wisata kota lama Tanjungpinang diantaranya Hotel Furia di Jalan Merdeka, Hotel Melia dan Hotel Tanjungpinang di Jalan Pos, Hotel Laut Jaya di Pelantar 2 Tanjungpinang berlokasi tepat di pinggir jalan, sehingga memberi kemudahan bagi wisatawan untuk menginap dalam kurun waktu beberapa hari mengisi liburan di Kota Tanjungpinang.
Bahkan kawasan Pasar Baru Tanjungpinang tepatnya pelantar 2, berdekatan dengan Jalan Merdeka Tanjungpinang, menjadi salah satu lokasi wisata belanja bagi wisatawan untuk membeli oleh oleh khas Tanjungpinang berupa bilis, manisan, ikan asin dan sejenisnya.
Salah satu wisatawan asal Singapura Cecen mengaku sering berbelanja oleh oleh berupa bilis, udang kering, maupun aneka manisan buah di toko Suhardi yang berada di Pelantar 2 Tanjungpinang. “Kalau berbelanja bilis, ikan asin di Singapura lebih mahal, sehingga ketika berlibur di Lagoi Kabupaten Bintan menyempatkan diri singgah ke Tanjungpinang untuk berbelanja,”ujarnya Minggu 30 Juni 2024.

Daya tarik wisata Kota lama Tanjungpinang tak lepas dari kawasan tepi laut Tanjungpinang yang berada di depan Gedung Daerah Tanjungpinang. Pada senja hingga malam hari, masyarakat Tanjungpinang berbondong bondong menikmati keindahan panorama pantai di laut Tanjungpinang. Ada yang duduk di bebatuan tepi laut ada juga yang menikmati aneka kuliner dari pedagang di tepi laut Tanjungpinang.
Keberadaan tugu sirih Kota Tanjungpinang juga menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat maupun wisatawan untuk bersantai bersama keluarga menikmati senja atau malam hari di Tanjungpinang.
Penjual makanan dan minuman yang berada di tepi laut Tanjungpinang pun mengaku saat hari libur, omzet jualan yang didapat dari berjualan bisa mencapai Rp6000 ribu hingga Rp1 juta dalam semalam. “Omzet jualan paling ramai pengunjung biasanya pada hari libur, bisa mencapai hasil jualan Rp600 ribu hingga sejuta semalam,”tutur Rudi yang berjualan aneka minuman dan makanan ringan.
Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan Kota Lama Tanjungpinang, Pemprov Kepri telah melakukan upaya revitalisasi yang dilakukan secara bertahap. Baik di Jalan Merdeka, Jalan Teuku Umar maupun kawasan di tepi laut Tanjungpinang.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad melalui surat keputusan nomor 1263 Tahun 2022 menyebutkan pariwisata mempunyai peran penting untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, memeratakan kesempatan berusaha dan optimalisasi potensi ekonomi dan karakteristik daerah, mengangkat dan melindungi nilai budaya, adat istiadat dan menjaga kelestarian alam.
“Kawasan kota lama Tanjungpinang dibenahi dan ditata sedemikian rupa untuk mempercantik wajah Tanjungpinang agar menarik kunjungan wisatawan di Tanjungpinang. Sehingga wisatawan yang berkunjung di Kota Tanjungpinang akan terkenang dan teringat akan Tanjungpinang,”ujar Gubernur Ansar beberapa waktu lalu. (rul)