Lingga,Zonakepri – Warga bersama TNI Angkatan Laut (AL) Pangkalan Utama IV Pos Penjagaan wilayah perbatasaan Desa Cempa, berhasil menggagalkan aksi Kapal Standy (NilCargo ) yang diduga mencuri Benda Muatan Kapal Tenggelam ( BMKT ) di perairan Desa Pulau Batang, Kecamatan Senayang, Lingga, Sabtu (26/3)
Penangkapan kapal pengeruk ratusan ton Benda Muatan Kapal Tenggelam ( BMKT ) di perairan Senayang ini, bermula dari laporan penduduk Desa Cempa, saat melaut dan melihat kapal tersebut (Kapal Standy (Nil Cargo) Armada Salvage 8 yang beroperasi ditempat biasa nelayan mencari ikan . Didampingi perangkat desa, mereka mendatangi kapal yang telah melewati titikk kordinat jalur pelayaran tersebut.
“Kami warga dibantu KepalaPos Tanjung Biru, BPD Pak Suhardi, dan. Pos Penjagaan TNI AL Desa Cempa.untuk menangkap kapal yang diduga yang telah mencuri (BMKT)”Ujar Nurdin Kepala Desa Pulau Batang.
“Kapal ini sudah di luar Pulau Batang jadi diarahkan balik lagi, ini berdasarakan laporan dari masyarakat,” Tambahnya.
Diketahui keberadaan kapal tersebut telah melewati titik kordinat batas izin pengerukan batas hambatan perairan kapal pada kordinat 0’26’50”N 104’11’10”E (GMT+0600) dengan kedalaman 10-30 meter dari dasar laut. Namun, keberadaan kapal tersebut telah merembet hingga jauh sampai ke perairan Desa Cempa.
Berdasarkan Surat Persetujuan Olah Gerak Kapal yang dikeluarkan Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kantor Pelabuhan Batam, PT Marindo Sukses Bersama, Kapal Motor berbendera Indonesia dengan panjang 53,62 meter itu, dinahkodai Jemmy Tanukilla, dengan 22 anak buah kapal (ABK) asal China, memillik gerak diperaian Sekupang menuju Galang Batang, dengan izin Standy (Nil Cargo) dengan izin berlayar mulai tanggal 19 hingga 20 maret 2016, dengan satu kali pelayaran
Menurut keterangan Kapten Kapal Armada Salvage 8, Jemmy Tanukilla, mengakui kesalahannya yang telah melewati batas wilayah pencarian kerangka kapal peninggalan sejarah itu. bahkan dia mengakui setelah melakukan surve lokasi, barulah alat berat bercangkang raksasa diturunkan untuk mengambil bangkai kapal tersebut
“Kita sudah ada izin dari perhubungan laut, hanya kesalahan posisi, saya pribadi tau kalau itu salah posisi, tetapi yang surve sebelumnya bukan saya, sesuai dengan Surat Izin Belayar saya seharusnya di Pulau Galang dan sekitarnya, tapi kalau diatas kapal, kita surve mencarai bahan tidak harus pas disitu,” Aku Kapten Kapal Jemmy Tanukilla.
“Maksud dan tujuan mereka adalah untuk mengambil bangkai kapal di perairan Batam hingga melewati sampai ke Lingga. Penyergapan kapal ini, masyarakat kami menemukan mereka mengambil banyak bangkai kapal, dengan nilai yang diangkat jika diuangkan senilai miliaran rupiah, ini sangat berbahaya,” ujar Bupati Kabupaten Lingga, Alias Wello saat menyergap Kapal bermuatan puluhan Ton bermuatan besi dan tembaga, kepada sejumlah media.
Dalam penjelasan Serma Hadi, kronologis ketika aparat mengamankan kapal tersebut telah menditeksi keberadaan tersebut, namun belum memasuki kawasan peraiana dan terendus adanya pencurian. Meskipun demikian, untuk menghindari terjadinya konfllik antara penduduk dan awak kapal Armada Salvage 8, maka Serma Hadi mengamankan kapal hingga lokasi terdekat pos pennjagaan TNI AL Desa Cempa.
“Kita (TNI AL) hanya mengamankan, menghindari, dan mengawasi terjadinya konflik antara masyarakat dengan awak kapal, selanjutnya akan kita proses di pangkalan, saat ini yang kita amati adalah olah gerak kapal, menunggu pihak perusahaan dapat menjelaskan dan mempertanggung jawaban kapal ini, saat ini kita belum dapat mengambil tindakan selain mengamankan,” kata Komandan Pos Cempa, Serma Muhammad Hadi.(rul)